Jenis Nutrisi


Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung nutrisi lengkap yang dapat memenuhi kebutuhan gizi tubuh, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. Nutrisi tersebut dibutuhkan tubuh untuk dapat beraktivitas, tumbuh, dan berkembang. Berikut ini akan dijelaskan nutrisi pada makanan dan peranannya bagi tubuh.


Karbohidrat dihasilkan dari sintesis CO2dan H2O dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan sumber kalori bagi organisme heterotrof (makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri). Karbohidrat dapat diperoleh dari nasi, jagung, gandum, ubi jalar, ketela pohon, kentang, dan sagu. Fungsi karbohidrat yaitu sebagai sumber energi untuk beraktivitas.

Protein terdiri dari asam amino esensial (tidak dapat dibuat di dalam tubuh) dan asam amino non esensial (dapat dibuat di dalam tubuh). Protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pelindung tubuh, serta dapat pula menyediakan energi. Kekuranganprotein dapat menyebabkan penyakit kwashiorkor. Menurut sumbernya, protein terbagi menjadi protein nabati yang berasal dari tumbuhan, misalnya kacang-kacangan, padi-padian, dan sayuran, dan protein hewani yang diperoleh dari daging hewan.

Berdasarkan sumbernya, lemak juga dibedakan menjadi lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati diperoleh dari kelapa, kemiri, zaitun, kacang tanah, dan buah alpukat. Sedangkan lemak hewani diperoleh dari daging, keju, mentega, telur, ikan segar, susu, dan minyak ikan. Lemak berfungsi sebagai penyedia energi cadangan, pembawa zat-zat makanan yang esensial, dan sebagai pelindung organ-organ tubuh yang lunak, serta melindungi tubuh dari suhu rendah.

Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis makhluk hidup. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan berbagai penyakit dan terjadinya avitaminosis. Macam-macam vitamin beserta sumber dan fungsinya dijelaskan dalam tabel berikut.

No.
Nama Vitamin
Sumber
Fungsi
Gangguan Akibat Kekurangan
1.
Vitamin A (retinol = anti seroftalmia)
C20H30O
Sayur dan buah berwarna kuning dan merah, hati, susu, dan daging.
·      Memelihara kesehatan mata dan kulit
·      Pertumbuhan tulang dan gigi
·    Xeroftalmia (gangguan kelenjar air mata)
·    Rabun senja
·    Kulit kasar
·    Kelelahan

2.
Vitamin B1(tiamin)
C17H20O6N4
Hati, ginjal, susu, mentega, kuning telur, ikan, kacang-kacangan, dan kulit ari padi-padian.
·      Koenzim dalam metabolisme
·      Metabolisme karbohidrat
·      Memelihara fungsi sistem saraf
·      Memelihara sistem pencernaan dan nafsu makan
·    Beri-beri dan edema
·    Hilang nafsu makan
·    Gangguan otot dan jantung
·    Mata lemah
·    Pembengkakan neuron pada susunan saraf pusat
3.
Vitamin B2(riboflavin laktoflavin)
C17H20O6N4
Hati, jantung, ginjal, otak, susu, telur, mentega, sayuran, dan ragi.
·      Transmisi rangsangan cahaya ke saraf mata
·      Menjaga nafsu makan
·      Memelihara kulit di sekitar mulut
·    Luka di sudut bibir
·    Katarak
·    Dermatitis
·    Diare
·    Kelemahan otot
4.
Vitamin B3(niasin)
C6H5O2N
Susu, hati, telur, dan sayur-sayuran.
·      Pertumbuhan sel
·      Bersama fosfat membentuk koenzim yang berperan dalam respirasi sel
·    Penyakit pelagra dengan gejala 3D (dermatitis, diare, dan demensia)
5.
Vitamin B5(asam pantotenat)
C9H17O3N
Ragi, hati, kuning telur, daging, buah-buahan, dan sayur-sayuran.
·      Memelihara tingkat gula darah yang normal
·      Komponen struktur koenzim-A yang berperan dalam proses oksidasi sel
·    Radang kulit
·    Nafsu makan menurun
·    Insomnia (sulit tidur)
6.
Vitamin B6(piridoksin)
C8H12O2N
Sayuran hijau, hati, daging, telur, dan susu.
·      Memelihara keseimbangan unsur fosfor dan kalium dalam sel
·      Aktif dalam pembentukan antibodi dan beberapa koenzim dalam metabolisme
·    Peradangan kulit
·    Anemia
7.
Vitamin B11(asam folat)
C12H12O6N7
Kacang-kacangan, ragi, hati, daging, pisang, lemon, dan sayuran hijau.
·      Pembuatan koenzim untuk produksi eritrosit
·      Membentuk asam nukleat untuk sintesis protein
·    Anemia
·    Diare
·    Megaloblastosis (membesarnya sel darah merah)
·    Terhambatnya pertumbuhan
8.
Vitamin B12(sianokobalin = anti anemia pernisiosa)
C63H90O14N14P9
Daging, unggas, ikan, telur, susu, keju, hati, udang, dan kerang.
·      Metabolisme sel dan pertumbuhan jaringan
·      Pembentukan eritrosit
·    Kelelahan
·    Pusing
·    Anemia
·    Peradangan saraf
9.
Vitamin C (asam askorbat)
C6H8O6
Jeruk, tomat, nanas, pepaya, semangka, stroberi, hati, dan sayur-sayuran segar.
·      Pembentukan serabut kolagen
·      Menjaga pelekatan akar gigi pada gusi
·      Menjaga elastisitas kapiler darah
·      Koenzim reaksi katabolisme karbohidrat dan lemak
·    Pendarahan pada gusi dan persendian
·    Otot sakit
·    Degenerasi (pengurangan sel-sel kulit)
·    Skorbut (penyakit karena kekurangan vitamin C)
10.
Vitamin D (ergosterol = kalsiferol)
C28H44O
Susu, minyak ikan, kuning telur, ragi, dan sinar ultraviolet.
·      Absorbsi fosfor dan kalsium
·      Pembentukan tulang dan gigi
·    Rakhitis (pada bayi)
·    Osteomalasia (melunaknya tulang pada orang dewasa)
11.
Vitamin E (tokoferol = anti sterilitas)
C29H50O2
Kecambah, susu, kuning telur, kacang-kacangan, tumbuhan hijau, biji gandum.
·      Pembentuk eritrosit
·      Membantu fungsi reproduksi
·      Mencegah oksidasi lemak tak jenuh
·    Kemandulan
·    Penimbunan lemak pada otot
·    Pecahnya eritrosit
12.
Vitamin H (biotin)
C10H16O3N2S
Kacang-kacangan, ginjal, hati, dan kuning telur.
·      Koenzim metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
·    Depresi
·    Kurang nafsu makan
13.
Vitamin K (filokinon = anti hemoragia)
C31H46O2
Sayuran hijau, hati, dan daging.
·      Membantu pembekuan darah
·      Pembentukan protrombin dalam hati
·    Pendarahan
·    Darah sukar membeku



A. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan suatu senyawa kimia dengan rumus dasar (CH2O)n. Molekul karbohidrat ada yang berukuran kecil dan ada pula yang berukuran sangat besar. Macam karbohidrat sangat banyak. Berdasarkan jumlah rantai penyusunnya, karbohidrat dapat dibedakan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Monosakarida adalah karbohidrat yang tersusun atas satu unit molekul gula. Contohnya glukosa, fruktosa (Gambar di bawah ini), dan galaktosa.

Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun atas dua unit monosakarida. Contoh disakarida adalah maltosa (tersusun atas dua molekul glukosa), sukrosa atau gula tebu (tersusun atas fruktosa dan glukosa), dan laktosa atau gula susu (terdiri atas galaktosa dan glukosa).
Polisakarida adalah polimer yang tersusun atas banyak rantai monosakarida. Polisakarida merupakan molekul berukuran besar. Contohnya adalah pati atau amilum yang tersusun atas banyak rantai molekul glukosa.
Pada makanan ada tiga karbohidrat yang terpenting, yaitu amilum, sukrosa, dan selulosa. Amilum atau pati merupakan zat tepung yang terdapat pada makanan pokok. Sukrosa merupakan disakarida yang rasanya manis, disebut juga gula tebu. Sementara itu, selulosa adalah serat kasar yang merupakan komponen dinding sel tumbuhan. Meskipun demikian, karbohidrat yang paling penting bagi sel tubuh manusia adalah glukosa dengan rumus kimia C6H12O6 . Glukosa yang diperlukan oleh tubuh kita terutama berasal dari pemecahan amilum yang terdapat pada makanan.

1) Fungsi Karbohidrat

Di dalam tubuh, karbohidrat memiliki beberapa fungsi penting, antara lain
  • sebagai sumber energi utama tubuh (pembakaran 1 gram karbohidrat = 4,2 kilokalori; 1 Kalori = 4,2 kilojoule);
  • sebagai bahan baku penyusun senyawa lain, misalnya asam amino dan lemak;
  • sebagai bahan baku penyusun komponen sel, misalnya asam nukleat dalam nukleus, dan glikoprotein pada permukaan sel;
  • karbohidrat dalam bentuk serat kasar (selulosa) membantu kelancaran proses pencernaan makanan.

2). Sumber Karbohidrat

Sumber karbohidrat terutama berasal dari makanan pokok kita. Makanan pokok biasanya berupa biji-bijian atau umbi-umbian yang banyak mengandung amilum/pati, seperti beras, jagung, gandum, ubi kayu atau singkong, ketela rambat, dan kentang.

Buah-buahan yang manis dan minuman manis juga merupakan sumber karbohidrat, terutama sukrosa.
[Penjelasan lebih lanjut mengenai karbohidrat bisa dilihat pada: “Karbohidrat : Struktur, Sumber Karbohidrat, Fungsi Karbohirat“]

B. Lemak

Lemak merupakan suatu senyawa organik yang tidak dapat larut di dalam air. Berdasarkan komponen penyusunnya, lemak dapat dibedakan menjadi bermacam-macam, antara lain trigliserida (lemak sederhana), fosfolipid, lipoprotein, dan steroid.
Senyawa lemak yang paling sederhana adalah trigliserida atau triasilgliserol. Sesuai dengan namanya, zat makanan ini tersusun atas satu molekul gliserol dan tiga rantai asam lemak (Gambar di bawah).

Berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap pada rantaİ karbon asam lemaknya, lemak dapat dibedakan menjadi lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap pada rantai karbon asam lemaknya, sedangkan lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap pada rantai karbon asam lemaknya.
Fosfolipid adalah lipid atau lemak yang mengandung fosfat. Lipoprotein merupakan gabungan antara lemak dan protein. Steroid juga merupakan salah satu bentuk lipid. Namun, yang paling dikenal adalah kolesterol, yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah sehingga mengakibatkan aterosklerosis.

1) Fungsi Lemak

Beberapa fungsi lemak bagi tubuh, antara lain:
  • sebagai cadangan energi (pembakaran 1 gram lemak = 9,3 kilokalori);
  • lapisan lemak pada kulit melindungi tubuh dari hawa dingin;
  • sebagai komponen penyusun membran sel dan membran organel sel;
  • melindungi organ-organ vital, misalnya jantung dan ginjal;
  • sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K agar dapat diserap tubuh.

2) Sumber Lemak

Berdasarkan sumbernya, lemak dapat dibedakan menjadi lemak nabati, yaitu lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan. Lemak hewani merupakan lemak jenuh, sedangkan lemak nabati merupakan lemak tak jenuh.
Ciri makanan yang mengandung lemak adalah berminyak. Contoh hasil tanaman yang banyak mengandung lemak, antara lain kacang-kacangan (kacang tanah), kelapa, kemiri, dan wijen. Contoh bahan makanan dari hewan yang merupakan sumber lemak, antara lain mentega, susu, telur, dan daging (Gambar di bawah).

[Penjelasan lebih lanjut mengenai lemak bisa dilihat pada: “Lemak (Lipid) : Struktur Lemak, Sumber lemak, Fungsi Lemak“]

C. Protein

Protein adalah polimer yang tersusun atas monomer yang berupa asam amino (Gambar di bawah). Ada 20 jenis asam amino penyusun protein tubuh manusia. Keduapuluh asam amino tersebut dapat dikelompokkan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat di dalam tubuh manusia. Adapun asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat dibuat di dalam tubuh manusia sehingga kebutuhan asam amino ini tidak harus didatangkan dari luar tubuh dalam bentuk makanan.

1) Fungsi Protein

Protein memiliki fungsi yang sangat penting bagi pertumbuhan karena protein merupakan zat pembangun sel-sel tubuh. Anak-anak memerlukan protein yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa karena anak-anak sedang mengalami masa pertumbuhan.
Di dalam tubuh, protein memiliki banyak fungsi, di antaranya
  • sebagai biokatalisator atau enzim (protein yang memiliki aktivitas katalisis), yaitu membantu reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh;
  • sebagai molekul pengangkut, misalnya hemoglobin berfungsi untuk mengangkut oksigen;
  • sebagai penyusun komponen sel, misalnya aktin dan miosin;
  • sebagai alat pertahanan tubuh, misalnya antibodi;
  • sebagai alat pengatur fungsi fisiologis, misalnya hormon;
  • sebagai cadangan nutrisi, misalnya kasein yang terdapat dalam susu.

2) Sumber Protein

Banyak sekali bahan makanan yang merupakan sumber protein. Berdasarkan sumbernya, protein dapat dibedakan menjadi protein hewani dan protein nabati. Contoh sumber protein hewani, antara lain daging, telur, ikan, udang, susu, kerang, dan kepiting. Contoh sumber protein nabati, antara lain kacang tanah, kedelai, jagung, kelapa, tempe, dan tahu (Gambar di bawah).

Protein hewani biasanya memiliki kandungan asam amino esensial yang lebih lengkap dibandingkan protein nabati.
[Penjelasan lebih lanjut mengenai protein bisa dilihat pada: “Protein : Struktur, Sumber Protein, Fungsi Protein“]

D. Vitamin

Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah tidak banyak, tetapi harus selalu tersedia di dalam tubuh. Hampir semua vitamin merupakan senyawa organik esensial sehingga harus disediakan dari makanan karena tubuh kita tidak dapat membuatnya, kecuali vitamin D. Vitamin D dapat dibuat di dalam kulit di bawah sinar matahari langsung.
Vitamin dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak terdiri atas vitamin A, D, E, dan K, sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah vitamin C dan vitamin B. Macam vitamin, sumber, dan marifaatnya bagi tubuh dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Vitamin yang Larut dalam Lemak
Vitamin A (retinol)
  • Kebutuhan: 5.000 IU
  • Sumber: Minyak ikan, hati, kuning telur, wortel, sayuran hijau, susu
  • Manfaat: Pigmen retina; proses melihat; pertumbuhan; untuk kesehatan kulit, mata, gigi, serta tulang
  • Kekurangan: Rabun senja, pertumbuhan terhambat, kulit bersisik
Vitamin D (kalsiferol)
  • Kebutuhan: 400 UI
  • Sumber: Hati, telur, susu, mentega, margarin, minyak ikan, dibuat oleh kulit dengan bantuan sinar matahari
  • Manfaat: Penyerapan kalsium, pertumbuhan dan kesehatan tulang
  • Kekurangan: Pertumbuhan tulang terganggu, rakitis
Vitamin E (tokoferol)
  • Kebutuhan: 30 IU
  • Sumber: Hati, telur, biji-bijian, ikan kecambah, sayuran hijau
  • Manfaat: Antioksidan bagi asam lemak tak jenuh dan vitamin A, antisterilitas, pencegah kerusakan (penuaan) sel
  • Kekurangan: Kerusakan membran sel, pertumbuhan terganggu, keguguran
Vitamin K (fitonadion)
  • Kebutuhan: 1 mg
  • Sumber: Sayuran hijau, dibuat oleh bakteri usus
  • Manfaat: Pembekuan darah
  • Kekurangan: Pembekuan darah terhambat
Vitamin yang Larut dalam Air
Vitamin C (asam askorbat)
  • Kebutuhan: 60 mg
  • Sumber: Buah jeruk, jambu, mangga, tomat, kentang
  • Manfaat: Sintesis kolagen, matriks tulang dan gigi, metabolisme asam amino, pertahanan tubuh, penyembuhan luka
  • Kekurangan: Mudah mengalami pendarahan, sariawan, pertumbuhan tulang terganggu
Vitamin B1 (tiamin)
  • Kebutuhan: 1,5 mg
  • Sumber: Hati, biji-bijian, daging, sayuran hijau
  • Manfaat: Koenzim, berperan dalam metabolisme karbohidrat dan asam amino
  • Kekurangan: Beri-beri, gangguan saraf dan pencernaan
Vitamin B2 (riboflavin)
  • Kebutuhan: 1,7 mg
  • Sumber: Hati, telur, susu, mentega, sayuran hijau
  • Manfaat: Sebagai koenzim pada enzim respirasi sel
  • Kekurangan: Dermatitis, luka di sudut mulut, depresi
Vitamin B3 (niasin, asam nikotinat)
  • Kebutuhan: 20 mg
  • Sumber: Hati, telur, susu, mentega, sayuran hijau
  • Manfaat: Koenzim pada NAD dan FAD
  • Kekurangan: Pelagra, dermatitis, diare, otot lemah
Vitamin B6 (piridoksin)
  • Kebutuhan: 2 mg
  • Sumber: Hati, daging, biji-bijian, kacang-kacangan
  • Manfaat: Koenzim pada metabolisme asam amino
  • Kekurangan: Dermatitis
Asam pantotenat
  • Kebutuhan: 10 mg
  • Sumber: Hampir semua makanan
  • Manfaat: Bagian dari koenzim A
  • Kekurangan: Jarang terjadi
Asam folat
  • Kebutuhan: 0,4 mg
  • Sumber: Hati, biji-bijian, sayuran hijau tua, dapat diproduksi oleh bakteri usus
  • Manfaat: Koenzim pada sintesis asam nukleat dan pematangan sel darah
  • Kekurangan: Anemia
Biotin
  • Kebutuhan: 0,3 mg
  • Sumber: Hati, telur, dapat dihasilkan oleh bakteri usus
  • Manfaat: Koenzim pada fiksasi karbon dioksida
  • Kekurangan: Belum diketahui
Vitamin B12 (kobalamin)
  • Kebutuhan: 6 mg
  • Sumber: Hati, ikan, daging
  • Manfaat: Koenzim pada metabolisme asam nukleat
  • Kekurangan: Anemia
[Penjelasan lebih lanjut mengenai vitamin bisa dilihat pada: “Vitamin : Vitamin yang Larut dalam Air (B,H,C) & Lemak (A, D, E, K)“]

E. Mineral

Mineral merupakan senyawa anorganik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Kendati demikian unsur ini harus tersedia dalam bahan makanan kita karena banyak fungsi organ tubuh yang bergantung padanya. Biasanya mineral terdapat dalam bentuk garam-garaman yang terdapat pada makanan atau minuman. Setiap hari tubuh kita memerlukan setidaknya 100 mg makromineral yang terdiri atas natrium, klorin, kalium, magnesium, kalsium, belerang, dan fosfor. Sementara itu, mikromineral atau disebut trace element diperlukan dalam jumlah yang lebih sedikit lagi, misalnya tembaga, besi, krom, kobalt, iodin, dan fluorin. [Baca: “Mineral Pada Makanan: Mineral Makro dan Mineral Mikro“]. Berbagai mineral yang diperlukan tubuh terlihat pada penjelasan berikut ini.
Kalsium (Ca)
  • Sumber: Susu, yoghurt, keju, sayuran hijau
  • Manfaat: Komponen tulang dan gigi, pembekuan darah, membantu kerja otot dan saraf
Fosfor (P)
  • Sumber: Daging, kacang-kacangan, ikan
  • Manfaat: Komponen ATP, asam nukleat, kalsium fosfat pada tulang
Sulfur (S)
  • Sumber: Daging, ikan, kacang-kacangan
  • Manfaat: Komponen berbagai protein
Kalium (K)
  • Sumber: Hampir semua makanan
  • Manfaat: Menjaga tekanan osmosis sel, kontraksi otot, kerja sel saraf
Natrium (Na)
  • Sumber: Hampir semua makanan, terutama dalam bentuk NaCl
  • Manfaat: Menjaga keseimbangan tekanan osmosis sel; kerja sel saraf; kontraksi otot; sebagian bagian penting cairan tubuh, seperti darah, keringat, dan air mata
Klorida (Cl)
  • Sumber: Hampir semua makanan, terutama dalam bentuk NaCl
  • Manfaat: Menjaga keseimbangan tekanan osmosis sel dan keasaman cairan sel
Tembaga (Cu)
  • Sumber: Hati, daging, telur, buncis
  • Manfaat: Komponen berbagai enzim
Yodium (I)
  • Sumber: Udang, kerang, ikan, sayuran
  • Manfaat: Komponen hormon tiroid
Kobalt (Co)
  • Sumber: Daging dan susu
  • Manfaat: Komponen vitamin B12, produksi sel darah merah
Mangan (Mn)
  • Sumber: Telur, sayuran hijau, biji-bijian
  • Manfaat: Aktivator enzim
Magnesium (Mg)
  • Sumber: Hampir semua makanan
  • Manfaat: Keseimbangan ion, kerja otot dan saraf, koenzim
Besi (Fe)
  • Sumber: Hati, daging, telur, kacang-kacangan, bayam, roti, beras, kentang
  • Manfaat: Komponen hemoglobin dan komponen beberapa enzim lain
Fluorin (F)
  • Sumber: Sayuran atau dari air minum
  • Manfaat: Memperkuat gigi dan tulang
Seng (Zn)
  • Sumber: Hampir setiap makanan
  • Manfaat: Komponen berbagai enzim
[Penjelasan lebih lanjut mengenai mineral bisa dilihat pada: “Mineral Pada Makanan: Mineral Makro dan Mineral Mikro“]

F. Air

Lebih kurang 70% tubuh manusia tersusun atas air. Cairan tubuh (seperti darah, saliva, keringat, dan urine) terutama tersusun atas air. Semua sel, termasuk sel-sel tulang dan otot, juga mengandung air. Manusia dapat bertahan hidup selama dua bulan tanpa makan, tetapi tidak dapat hidup lebih dari beberapa hari tanpa air. Meskipun tidak mengandung nutrisi dan kalori, peran air sangat besar. Pertama, air merupakan pelarut hampir semua senyawa-senyawa yang diperlukan tubuh. Kedua, air merupakan tempat berlangsungnya semua proses metabolisme atau reaksi kimia di dalam tubuh. Ketiga, air merupakan sarana transportasl senyawa-senyawa yang diperlukan tubuh. Keempat, air merupakan sarana homeostasis suhu tubuh.
Kebutuhan air bagi tubuh manusia tercukupi dari air minum dan dari makanan yang mengandung air, seperti sayuran dan buah-buahan. Air harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Jika tubuh kekurangan air, kerja ginjal akan lebih berat sehingga dapat mengalami gangguan. Jika kehilangan 12 persen cairan tubuh, Anda akan mengalami dehidrasi yang dapat menyebabkan kematian. Kebutuhan air bagi orang dewasa adalah sekitar 8 gelas atau 2 liter setiap harinya. Kelebihan air akan dikeluarkan melalui keringat dan urine (Gambar di bawah).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HEMATURIA

pemanis

Volume Pernapasan